Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
Gejala Alam
di Negara-Negara Tetangga
Secara umum berbagai gejala alam
yang terjadi di Indonesia terjadi juga di negara-negara tetangga, khususnya
negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dikarenakan keadaan alam
dan kenampakan muka bumi Indonesia dan negara-negara tetangga khususnya Asia
Tenggara hampir sama. Berikut ini beberapa contoh gejala alam yang terjadi di
negara-negara tetangga.
1 . Gempa Bumi
dan Tsunami
Seperti halnya di Indonesia,
gempa bumi dan tsunami juga melanda negara- negara tetangga.
Sebagai contoh gempa
bumi dan tsunami
yang melanda Indonesia pada
tanggal 26 Desember 2004 juga dialami oleh negara-negara tetangga
di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Negara-negara yang ikut terkena dampak gempa
bumi dan tsunami
adalah Malaysia, Singapura,
Myanmar, Thailand, India, Sri Lanka, dan Bangladesh. Selain itu negara tetangga yang wilayahnya rawan
terjadi gempa dan tsunami adalah negara Filipina dan
Jepang. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut berbentuk kepulauan dan
secara geologis terletak di daerah labil yaitu daerah pertemuan antarlempeng
tektonik.
2. Banjir
Bencana banjir merupakan salah satu peristiwa atau
gejala alam yang
sering melanda negara-negara tetangga di kawasan Asia
Tenggara. Hal ini dikarenakan
negara- negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim tropis dengan curah
hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagai
contoh pada tanggal
25 Oktober 2006, banjir melanda daerah Perak (Malaysia); pada bulan Desember 2006 banjir juga melanda wilayah
Johor (Malaysia). Sementara bulan Oktober 2007, banjir juga melanda beberapa
wilayah di Thailand.
3. Siklon Tropis
Siklon tropis merupakan gejala
atau peristiwa alam
yang juga sering melanda negara-negara tetangga. Siklon tropis adalah angin yang bergerak
kencang, sambil berputar ke atas dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang
sumbernya berada di daerah tropis. Siklon tropis terjadi pada sistem tekanan
udara rendah yang terbentuk di daerah tropis. Siklon tropis adalah bagian dari
sistem perputaran udara, yang memindahkan
panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.
Gejala siklon tropis dapat menimbulkan badai
yang merusak dengan
hujan yang lebat dan kecepatan angin
mencapai 300 km/jam. Siklon tropis
sering muncul di Samudra
Hindia dan perairan
Barat Australia. Siklon tropis sering muncul di kawasan tersebut rata-rata 10
kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang
dilewati, juga menimbulkan hujan deras dan gelombang pasang.
Bahkan tidak jarang dapat mengakibatkan banjir.
4 . La Nina
dan El Nino
La Nina adalah proses
mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah di sekitar khatulistiwa.
Oleh karena itu gejala alam ini membawa pengaruh cuaca basah. Gejala La Nina
ditandai dengan tetap tingginya curah hujan pada tempat tertentu pada saat
seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala La Nina dapat menyebabkan
hujan lebat, badai tropis, dan banjir. Sementara El Nino merupakan gejala kebalikan
dari La Nina. El Nino adalah
gejala menghangatnya temperatur permukaan air laut di atas rata-rata pada
kawasan Pasifik Timur dan tengah. Daerah yang dilanda El Nino biasanya ditandai
dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah hujan dan angin.
Gejala El Nino menyebabkan beberapa kawasan dilanda kekeringan. Cuaca panas El
Nino pernah terjadi
pada tahun 1997 yang
mengakibatkan kekeringan dan gagal panen di negara-negara kawasan Asia
Tenggara. La Nina dan El Nino saling berhubungan satu sama lain meskipun
memiliki dampak berlawanan. Kawasan yang dilanda kekeringan pada saat gejala El
Nino akan mengalami banyak curah hujan saat terjadi La Nina. Daerah yang paling merasakan
akibat La Nina dan El Nino adalah
negara-negara yang berhadapan
langsung dengan perairan Pasifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar