Kamis, 27 Februari 2014

Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga

Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga

Gejala  Alam  di  Negara-Negara  Tetangga
Secara umum berbagai gejala alam yang terjadi di Indonesia terjadi juga di negara-negara tetangga, khususnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dikarenakan keadaan alam dan kenampakan muka bumi Indonesia dan negara-negara tetangga khususnya Asia Tenggara hampir sama. Berikut ini beberapa contoh gejala alam yang terjadi di negara-negara tetangga.
1 . Gempa  Bumi  dan  Tsunami
Seperti halnya di Indonesia, gempa bumi dan tsunami juga melanda negara- negara  tetangga.  Sebagai  contoh  gempa  bumi  dan  tsunami  yang  melanda Indonesia pada tanggal 26  Desember  2004 juga dialami oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Negara-negara yang ikut terkena dampak  gempa  bumi  dan  tsunami  adalah  Malaysia,  Singapura,  Myanmar, Thailand, India, Sri Lanka, dan Bangladesh. Selain itu  negara tetangga yang wilayahnya rawan terjadi  gempa  dan tsunami adalah negara Filipina dan Jepang. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut berbentuk kepulauan  dan  secara  geologis  terletak di daerah  labil yaitu daerah pertemuan antarlempeng tektonik.
2. Banjir
Bencana banjir merupakan  salah satu peristiwa  atau  gejala  alam  yang  sering melanda negara-negara tetangga di kawasan Asia
Tenggara. Hal ini dikarenakan negara- negara di kawasan Asia Tenggara mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagai  contoh  pada  tanggal  25 Oktober 2006, banjir melanda daerah Perak (Malaysia); pada bulan  Desember 2006 banjir juga melanda wilayah Johor (Malaysia). Sementara bulan Oktober 2007, banjir juga melanda beberapa wilayah di Thailand.
3. Siklon  Tropis
Siklon  tropis merupakan  gejala  atau  peristiwa  alam  yang  juga sering melanda    negara-negara tetangga.  Siklon tropis adalah angin yang bergerak kencang, sambil berputar ke atas dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Siklon tropis terjadi pada sistem tekanan udara rendah yang terbentuk di daerah tropis. Siklon tropis adalah bagian dari sistem perputaran udara, yang memindahkan  panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Gejala siklon tropis dapat menimbulkan badai  yang  merusak  dengan  hujan  yang lebat dan kecepatan angin mencapai 300 km/jam.  Siklon  tropis  sering  muncul  di Samudra  Hindia  dan  perairan  Barat Australia.  Siklon  tropis sering muncul  di kawasan tersebut rata-rata  10  kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah  yang  dilewati,  juga  menimbulkan hujan deras dan gelombang pasang. Bahkan tidak jarang  dapat  mengakibatkan banjir.
4 . La  Nina  dan  El  Nino               
La Nina adalah proses mendinginnya suhu permukaan air laut di bawah rata-rata pada  kawasan Pasifik Timur dan tengah di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu gejala alam ini membawa pengaruh cuaca basah. Gejala La Nina ditandai dengan tetap tingginya curah hujan pada tempat tertentu pada saat seharusnya curah hujan sudah mulai menurun. Gejala La Nina dapat menyebabkan hujan lebat, badai tropis, dan banjir. Sementara  El Nino merupakan gejala  kebalikan  dari La Nina. El  Nino adalah gejala menghangatnya temperatur permukaan air laut di atas rata-rata pada kawasan Pasifik Timur dan tengah. Daerah yang dilanda El Nino biasanya ditandai dengan panas yang tidak normal yang mengganggu pola curah hujan dan angin. Gejala El Nino menyebabkan beberapa kawasan dilanda kekeringan. Cuaca  panas El  Nino  pernah  terjadi  pada tahun  1997  yang  mengakibatkan kekeringan dan gagal panen di negara-negara kawasan Asia Tenggara. La Nina dan El Nino saling berhubungan satu sama lain meskipun memiliki dampak berlawanan. Kawasan yang dilanda kekeringan pada saat gejala El Nino akan mengalami banyak curah hujan saat terjadi La Nina. Daerah yang paling  merasakan  akibat     La  Nina dan El Nino  adalah  negara-negara  yang berhadapan langsung dengan perairan Pasifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar